Terisolasi selama 11.000 tahun dan sangat minim kontak dengan manusia era industri, orang-orang Yanomami Amerindian menjadi manusia yang punya keragaman bakteri usus tertinggi.
Fakta itu terungkap berkat penelitian ilmuwan dari New York University dan Washington University yang dipublikasikan di jurnal Science Advance, Kamis (17/4/2015).
Para
ilmuwan mengumpulkan sampel bakteri pada kulit, mulut, dan feses milik
orang-orang Yanomami pada 2009. Pengumpulan sampel telah disetujui oleh
kepala masyarakat adat tersebut serta setiap orang yang diambil
sampelnya.
Ilmuwan lalu menganalisis keberagaman bakteri dan
membandingkannya dengan sampel dari orang Amerika Serikat serta suku
Guahibo Amerindian di Venezuela dan orang desa di Malawi.
Hasil
riset mengungkap bahwa orang-orang Yanomami punya keragaman bakteri usus
tertinggi, dua kali lipat lebih banyak dari orang Amerika Serikat serta
30-40 persen lebih tinggi dari orang Guahibo dan Malawi yang lebih
banyak berinteraksi dengan budaya industri.
Salah satu bakteri pada pencernaan orang Yanomami berperan penting bagi kesehatan, yaitu mencegah pembentukan batu ginjal.
Selain
punya keragaman bakteri tertinggi, orang Yanomami juga memiliki bakteri
usus yang resisten terhadap antibiotik. Resistensi pada antibiotik itu
disebabkan oleh adanya 28 gen pada genom bakteri.
"Ini bukti
bahwa resistensi antibiotik itu alami, cuma perlu diaktivasi dan
diamplifikasi setelah penggunaan antibiotik," kata Gautam Dantas dari
Washington University.
Dengan resistensi itu, pemberian
antibiotik masih bisa membunuh beberapa bakteri. Namun, ketika gen
resisten "dinyalakan" oleh bakteri tertentu, aktivitas antibiotik bisa
dihambat sehingga kerjanya tidak efektif.
Meski punya bakteri
usus tinggi, bakteri pada kulit dan oral pada orang Yanomami ternyata
sama saja dengan orang Amerika Serikat serta orang Guahobi dan Malawi.
Diberitakan Livescience,
Senin (20/4/2015), riset memberi dua gagasan kepada para ilmuwan.
Pertama adalah perlunya terus mengupayakan antibiotik agar perang
melawan penyakit infeksi efektif. Kedua ialah riset tentang peran
bakteri usus untuk memerangi epidemi masa kini, seperti diabetes dan
obesitas.
kompas
No comments:
Post a Comment