Dunia memang penuh kejutan yang selalu mengagetkan. Kali ini datang
dari perempuan muda yang pintarnya enggak ketulungan. Dia adalah Sabrina
Gonzales Pasterski, perempuan manis berdarah Cuba-Amerika yang membuat
dunia tercengang karena prestasinya yang fantastis. Dia berhasil
melakukan penelitian yang hasilnya setara dengan kreasi Einstein dan
Stephen Hawking, dua rock star fisika yang cermat lagi kontroversial.
Selalu
saja, di balik prestasi manusia-manusia spesial pastilah ada karakter
janggal yang mengagetkan mental. Dalam kasus Sabrina, hampir bisa
dibilang bahwa dia sulit mendapatkan predikat anak muda zaman sekarang.
Sebabnya, banyak hal yang anak muda lakukan, namun tidak dia lakukan,
dan begitu pula sebaliknya. Dia melakukan apa yang tak anak muda
lakukan. Mau tahu ceritanya? Yuk simak baik-baik sebagai bahan meraih
masa depan!
Masuk kuliah umur 14 Tahun karena berhasil membuat pesawat. Ini memang soal bakat, namun juga butuh pendidikan yang tepat.
Pasterski
bermimpi menjadi ahli aeronautical, ilmu tentang dunia penerbangan.
Mimpi itu menggandakan niatnya untuk dapat menerbangkan pesawat terlebih
dahulu sebelum membangunnya. Tercapai! Dia menerbangkan pesawat untuk
pertama kalinya di umur 9 tahun! Kemudian saat menginjak usia 14 tahun,
ia mendaftar untuk kuliah di MIT (Massachusetts Institute of
Technology). Proposalnya hampir ditolak jika Professor Peggy Uden dari
MIT tak melihat aksi Pasterski di Youtube sedang membangun pesawat
bersama ayahnya.
Memang, prestasi bocah ini tak lekang
oleh peran ayahnya, yang membantu membangun pesawat. Selain itu,
Pasterski juga diajak ayahnya pergi ke Canada untuk belajar pesawat
lebih dalam sebelum mendaftar di MIT. Inilah bukti bahwa bakat butuh
dukungan yang tepat. Jika salah satunya menipis, maka prestasi juga tak
begitu tebal.
Fisika yang dibenci anak muda menjadi makanan sehari-hari baginya. Memang, seorang genius memiliki pilihan yang agak beda dengan zamannya.
Perempuan ini menekuni bidang yang cukup maskulin. Lihat saja aksinya yang sama sekali tak malu untukblepotanoli
alih-alih nongkrong cantik di mall setiap hari. Selain itu, Pasterski
juga menekuni dunia pendidikan yang banyak dijauhi oleh anak muda masa
kini. Siapa juga yang tertarik begitu dalam soal fisika? Jika iya,
pastinya tak banyak, dan sesungguhnya orang-orang sedikit inilah yang
berbahaya.
Ketika anak seusianya sibuk dengan barbie dan
meninggalkan PR matematika, Sabrina menunggangi besi-besi tua dan
mengubahnya menjadi pesawat pribadi. Dan di saat, anak-anak yang lain
merengek minta naik roller coaster, dirinya sudah belajar terbang dengan
pesawat sungguhan! Mungkin ini yang dinamakan kebetulan yang tertata
rapi.
Kini dia terdaftar sebagai kandidiat doktor di Harvard. Dan orang-orang besar pun memujinya.
Bayangkan
saja, di usia 22 tahun, Sabrina telah memikirkan isi disertasinya di
saat anak muda seusianya sibuk mencari tahu bagaimana cara menyatakan
cinta yang pas. Dirinya kini terdaftar sebagai kandidat doktor di
Harvard University dengan mayor seputar black holes, gravity and
space-tim, area akademis yang dekat dengan Hawking dan Einstein. Tak
khayal, Jeffe Bezos, seorang aerospace developer dan pemilik Amazon.com
menawarinya pekerjaan kapanpun dia mau. Dan Nasa juga tertarik untuk
ikut merekrutnya juga.
Alangkah menyenangkannya hidup gadis ini. Ketika yang lain susah
payah menulis CV, dia justru telah ditunggu oleh pekerjaan untuk
mencicipi ketrampilannya. Alangkah girangnya pula orangtuanya
memilikinya. Dia berpestasi, cerdas, dan banyak dikenal sebagai
perempuan muda yang berpengaruh.
Namun di tengah ketenaran, Pasterski memilih untuk tidak memiliki akun sosial media. Hanya satu website untuk mengunggah karya-karyanya.
Pasterski
mungkin terlalu sibuk mengganti oli dan melakukan penelitian
sampai-sampai tak sempat membuat akun facebook. Ya, dia tak memiliki
satupun akun sosial media. Ini juga yang membuatnya semakin fokus untuk
terus meraih mimpi dan tak sibuk update lokasi tiap detik. Lagipula,
mengerikan juga kalau dia update lokasi. Pagi di Harvard, siang di Nasa,
sore ketemuan sama Jeff Bezos, dan malam ngobrol santai sama Hawking.
Bikin ciut nyali.
Untungnya, dia tak memiliki akun instagram, jadi
kita enggak tahu dia lagi ngapain. Dia hanya memiliki satu website yang
diberi namaphysicsgirl.comsebagai
ruang untuk update karya-karyanya.Tak ada selfie dalam kamus
kesehariannya. Dan kalaupun lagi denger One Direction, dia merasa enggak
punya niat untuk kasih tahu ke orang-orang dengan memasang tagar #np.
Di saat yang lain sibuk merangkai quote untuk update esok hari, demi
masang kode ke gebetan, Mbak Pasterski sibuk mencari tahu kemungkinan
mengirim jomblo resek ke blackhole dengan teknologi teleport.
Selain itu, dia juga jauh dari benda-benda jahat seperti alcohol dan enggan memiliki pacar. Hasilnya adalah pencapaian yang begitu besar.
Nah
ini dia. Pasterski memang jomblo sedari lahir dan tak pernah punya
pacar! Kamu boleh menghinanya sampai lelah namun, kami rasa, jomblo
baginya adalah pilihan dan bukan kesengsaraan. Pastinya, banyak pria di
Harvard mengantre untuk sepotong cinta dari Pasterski. Namun dia enggan
untuk belajar mencintai pria di usia muda. Kehidupannya jauh dari soal
galau, selingkuh, kata-kata kau-tak-pernah-mengerti-betapaku-mencintamu.
Untuk itu, Pasterski tak pernah sibuk pasang status galau di facebook.
Imajinasinya lebih dari itu. Masalahnya lebih dari sekadar memikirkan
kado buat hari jadian. Justru dia sedang membuat kado untuk dunia,
penemuan besar yang ditunggu banyak orang.
Dunia menunggu karya selanjutnya. Seorang perempuan muda yang bersedia jauh dari aktivitas anak muda pada umumnya.
Dia
adalah potret sesungguhnya dari anak muda yang tak mengalir di jalur
mainstream. Di saat anak muda yang lain sibuk mengklaim dirinya
anti-mainstream (yang jadi mainstream), dia bergerak dalam keheningan.
Aktivitasnya adalah sebuah usaha untuk menyusun kepingan alam semesta
menjadi temuan yang tak terkira harganya. Itu semua adalah usaha
kerasnya yang berakhir menjadi pencapaian yang mahalnya tiada tara.
Katanya :
You dont need luck when you have good science. (Kamu tak membutuhkan keberuntungan jika memiliki pengetahuan yang baik)
Dia
digadang-gadang menjadi penerus Einstein oleh karyanya yang membahas
soal angkasa luar. Namun, satu hal yang sungguh membuat iri adalah
pencapaiannya yang berhasil menghidupi mimpi masa kecil. Pilot adalah
cita-cita yang mengagumkan. Dia berhasil mencapainya, di usia yang
sangat muda bahkan belia dan terbang dengan pesawatnya sendiri, bukan
milik perusahaan apalagi sewaan. Ya, sebab dia menjalani apa yang tak
dijalani kebanyakan orang. Dalam diam…
sumber hipwee
No comments:
Post a Comment