Putra Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Panji
Hilmansyah (31), diketahui meninggal dunia saat sedang tidur. Keluarga
menduga Panji menderita gagal jantung.
Seseorang yang meninggal saat tidur tentu mengagetkan orang-orang
yang ditinggalkan, apalagi jika hari sebelumnya orang itu terlihat sehat
dan tidak memiliki riwayat penyakit. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Panji tentu bukan satu-satunya orang yang meninggal secara mendadak saat
sedang tidur.
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi
Susanto, mengungkapkan, meninggal saat tidur bisa terjadi pada segala
usia. Salah satu penyebab seseorang meninggal saat tidur, yaitu jika
memiliki penyakit sleep apnea atau henti napas saat tidur.
"Tipe sleep apnea yang cukup banyak diderita itu Obstructive
Sleep Apnea (OSA), yaitu terjadi penyempitan saluran napas atas. Saat
terjadi penyempitan, napas bisa berhenti selama 10 detik saat tidur,"
terang Agus.
Agus menjelaskan, napas berhenti karena penyempitan di saluran napas
atas menyebabkan oksigen tidak bisa lewat. Akibatnya, tidak ada udara ke
paru-paru dan oksigen berkurang di seluruh tubuh, termasuk ke jantung dan otak. OSA pun biasanya terjadi lebih dari lima kali dalam satu jam.
"Kalau orang punya sakit jantung,
kalau saat tidur kekurangan oksigen terus-menerus karena OSA,
jantungnya juga berhenti sehingga bisa menyebabkan kematian," ujar Agus.
Bertahun-tahun mengalami henti napas saat tidur juga bisa menyebabkan seseorang berisiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner.
Sayangnya, banyak orang tak menyadari sering mengalami henti napas saat tidur. Faktor risiko sleep apnea mulai
dari kelebihan berat badan, lingkar leher terlalu besar, kelainan
saluran napas atas, peradangan saluran napas, merokok, hingga memiliki
penyakit paru kronis seperti asma.
sumber kompas
No comments:
Post a Comment