Friday 25 December 2015

Karakter Yang Membawa Kebaikan

Karakter bukan sekadar berhubungan dengan sikap dan sifat. Dengan karakter yang baik, banyak hal yang bisa kita maksimalkan.

Belakangan ini, kita sangat akrab (baca: dipaksa mengakrabi) kata-kata "korupsi". Coba tengok dan cek berita di koran, televisi, internet, dan media apa pun. Bahkan, termasuk media sosial. Hampir selalu ada berita tentang korupsi di Tanah Air. Inilah sebuah gambaran nyata di negeri kita. Korupsi menjadi hal yang bahkan dianggap tak lagi tabu. Jika dibiarkan terus-menerus, generasi masa depan negeri bisa jadi makin tak punya arti. Karena itu, butuh kesadaran kita semua untuk menjadikan diri dan lingkungan terbebas dari korupsi.

Satu hal yang bisa jadi faktor pencegah untuk tumbuh suburnya budaya korupsi adalah memperbaiki karakter individu. Mengapa? Sebab, dengan karakter yang positif, godaan-godaan yang kerap kali menjerumuskan bisa dicegah, diubah jadi positif, atau jika memang tak bisa “diutak-atik”, bisa segera ditinggalkan dan dibinasakan sebelum menjadi kebiasaan. Di sinilah letak kekuatan karakter untuk menentukan masa depan yang lebih positif. Bukan itu saja, bahkan menurut ilmuwan dunia Albert Einstein, seorang ilmuwan besar/hebat sebenarnya bukan ditentukan oleh kecerdasannya, tapi oleh karakter yang dimilikinya.

Lantas bagaimana caranya kita bisa mengembangkan karakter agar benar-benar bisa menjadi penentu masa depan? Atau, setidaknya memperbaiki keadaan dan suasana di sekitar agar lebih kondusif, positif, dan menyenangkan? Ada banyak referensi yang diungkap. Namun, salah satu hal yang bisa dijadikan pedoman bagi kita semua di antaranya adalah:

• Jadilah contoh bagi sesama
Pendidikan karakter akan jadi pembelajaran bersama kalau diri kita sendiri berusaha menjunjung nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari. Makin banyak contoh yang baik, makin banyak nilai dan prinsip positif yang tampak dipraktikkan, akan mudah pula nilai positif tentang karakter bisa saling ditularkan.

• Berikan ketegasan aturan
Karakter juga bisa dilatih dengan “dipaksa” untuk menaati aturan. Jika aturan dibuat sebaik mungkin, meski awalnya seperti dipaksa, lama-kelamaan karena terbiasa, bisa jadi akan lebih mudah membentuk karakter.

• Mengembangkan komunikasi terbuka
Memahami dan mempelajari karakter juga diperlukan keterbukaan komunikasi di antara sesama. Sebab, tanpa komunikasi terbuka, perbedaan yang terjadi tak bisa disinergikan karena masing-masing tak bisa saling memahami. Dengan berkomunikasi lebih terbuka, kita akan bisa “merasakan” bahwa karakter kita dan orang lain bisa saling mengisi dan saling melengkapi.

Dari ketiga hal tersebut saja, jika dilakukan dengan intensitas yang maksimal, sebenarnya akan banyak hal yang bisa kita perbaiki, demi kebaikan di masa depan. Namun, agar lebih bermakna, ada banyak hal menyangkut karakter yang juga harus terus kita perbaiki. Beberapa di antaranya adalah:

• Kejujuran
Sepertinya sederhana, namun jika dijalankan, kejujuran akan menjadi peletak dasar karakter yang luar biasa. Bayangkan, jika sedari kecil kita sudah diajarkan untuk jujur, maka korupsi tak akan pernah terjadi. Sebab, dengan terbiasa berbuat dan berkata jujur, saat ada godaan-godaan, biasanya kita akan “ditegur” hati nurani untuk memilih keputusan yang positif.

• Toleransi
Ini merupakan sikap yang patut kita kembangkan untuk menjaga kebersamaan. Dalam sikap toleransi, kita menjunjung dan menghormati hak orang lain, sehingga tak ada lagi orang yang dengan paksa merampas hak orang lain. Begitu juga ketika terjadi perbedaan, biasanya akan disikapi dengan sikap yang saling terbuka dan menghargai.

• Rasa saling menghargai
Kita semua tumbuh sebagai makhluk sosial. Karena itu, hampir bisa dipastikan setiap orang pasti punya tingkah laku dan tindak-tanduk yang berbeda-beda. Di sinilah kita dituntut memiliki sikap saling menghargai, termasuk ketika terjadi kondisi yang membuat kita kurang nyaman. Saat itu terjadi, jika kita terbiasa memiliki sikap menghargai, maka kita akan lebih mengedepankan bagaimana mencari solusi yang membawa kehangatan dan kenyamanan kepada kedua belah pihak.

Sebenarnya, masih banyak sikap dan sifat yang bisa kita wujudkan untuk mengembangkan karakter baik. Yang pasti, sebagai orang yang tumbuh dengan berbagai latar belakang, kita harus menyadari bahwa kita semua memang berbeda-beda. Termasuk pembawaan dan karakter yang bisa jadi berbeda pula. Di sinilah kita dituntut untuk bisa mix and match agar karakter yang kita tonjolkan bisa menjadi pelengkap karakter dari sesama, sehingga terjadi harmonisasi kehidupan yang membawa kebahagiaan, kini, nanti, dan di masa depan.
sumber andriewongso

No comments:

Post a Comment