Friday 25 December 2015

Ayah Juga Bisa Mengalami Baby Blues

 
Bagi sebagian pasangan, mengetahui tes kehamilan menunjukkan tanda positif bisa membuat mereka bersuka cita. Namun pada beberapa pasangan, kabar tersebut bisa memicu semburan emosi negatif, bahkan pada suami.
Gangguan psikologis seperti cemas, takut dan peningkatan emosi lainnya bisa dialami ibu setelah melahirkan. Gangguan tersebut disebut sebagai baby blues. Sementara kasus ini umum dikenal pada ibu, sebuah studi baru telah menambahkan bahwa laki-laki atau para ayah juga berisiko.

Para ilmuwan di McGill University di Kanada mengatakan, mereka menemukan 13 persen ayah pertama mengalami depresi selama pasangan mereka hamil. Penemuan ini bisa memiliki implikasi klinis yang penting untuk skrining depresi dan upaya pencegahan dini, kata para peneliti.
“Kesehatan mental pria masih diabaikan penelitian dan kurang ditangani selama transisi mereka menjadi orangtua. Temuan di Kanada ini bisa meningkatkan kesadaran calon orangtua, orangtua baru, dan lebih penting penyedia layanan kesehatan yang berhubungan dengan pasangan selama prenatal,” kata Dr Deborah Da Costa, profesor di Departemen Kedokteran.
Para peneliti merekrut 622 orang di Quebec selama 18 bulan untuk mengambil bagian dalam studi mereka. Calon ayah menyelesaikan kuesioner secara online tentang berbagai aspek, seperti suasana hati, aktivitas fisik, kualitas tidur, dukungan sosial, penyesuaian perkawinan, stres keuangan, dan demografi.
Mereka menyelesaikan kuesioner selama trimester ketiga pasangan mereka mengandung. Para peneliti menemukan bahwa 13,3 persen dari calon ayah mengalami peningkatan kadar gejala depresi selama kehamilan pasangan mereka.
Untuk pertama kalinya pada bidang penelitian ini, peneliti juga mengamati waktu tidur yang terkait dengan depresi. Studi ini menemukan bahwa pria yang mengalami kesulitan tidur yang paling berisiko mengalami depresi.
Masalah tidur pada pria bisa menjadi sinyal penting karena beberapa faktor dapat memperburuk postpartum (depresi setelah kelahiran). Kami tahu bahwa depresi antenatal (selama kehamilan) adalah prediktor terkuat untuk depresi postnatal.
“Jadi mengingatkan para calon ayah atau ayah untuk skrining kesehatan mental sejak awal dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko atau kelanjutan dari depresi postpartum,” kata Dr Da Costa.
Sumber okezone

No comments:

Post a Comment