Tuesday, 1 September 2015

Setengah Warga Inggris Tidak Percaya Orang Lain

Prasangka di tengah masyarakat membuat angka ketidakpercayaan antarwarga Inggris jadi makin tinggi. Merujuk pada penelitian terbaru dari British Social Attitudes Survey, hampir setengah populasi Inggris merasa tak dapat mempercayai warga lainnya.

Dilansir dari The Independent, sekitar 47 persen warga menaruh curiga pada orang tak dikenal. Sementara 47 persen lainnya merasa mereka bisa dipercaya. Sementara itu, enam persen lainnya tak tahu harus berkata apa.

Lebih jauh, sepertiga responden mengaku sangat curiga terhadap orang lain. Hal ini disebakan karena responden percaya orang lain akan berbohong dan mengelabui mereka pada satu titik.

Sebelumnya, isu ketidakpercayaan memang sudah merebak di tengah warga berusia 18-34 tahun. Pada 2005, 29 persen kelompok umur tersebut mengaku menaruh curiga pada orang lain. Angka tersebut melonjak hingga 43 persen tahun lalu.

Setelah hasil penelitian terbaru dilansir, riak perdebatan mengenai isu kepercayaan berubah menjadi ombak besar. Isu inipun dikaitkan dengan masalah kemiskinan.

Menurut salah satu peneliti, Rachel Ormston, mulai muncul anggapan bahwa orang yang lebih sukses cenderung lebih dapat mempercayai seseorang.

"Penjelasan paling umum yang dapat diberikan adalah bahwa kepercayaan lebih berisiko bagi orang yang rentan secara sosial," ujar Ormston.

Secara keseluruhan, hasil jajak pendapat ini tak jauh berbeda dengan survei yang dilakukan 16 tahun silam.

"Ini terlihat mirip dengan survei pada 2014 dan 1998, yang meneliti narasi publik mengenai bagaimana kehidupan masyarakat mulai hancur dan semua orang tak lagi berbicara satu sama lain," kata Ormston.
sumber cnn

No comments:

Post a Comment