Gagalnya program diet yang sering Anda alami bisa jadi berasal dari program TV yang Anda tonton sehari-hari.
Sebenarnya tayangan televisi apa pun jika ditonton sambil ngemil bisa membuat berat badan melonjak. Namun, menurut penelitian terbaru, program kuliner yang disajikan dalam TV juga memiliki peranan dalam pertambahan berat badan.
Sebenarnya tayangan televisi apa pun jika ditonton sambil ngemil bisa membuat berat badan melonjak. Namun, menurut penelitian terbaru, program kuliner yang disajikan dalam TV juga memiliki peranan dalam pertambahan berat badan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Appetite menemukan, seseorang yang gemar menonton acara memasak dan langsung mempraktekannya di rumah akan lebih berisiko menjadi gemuk dibandingkan dengan mereka yang menonton namun tidak berniat untuk mempraktekannya, atau mereka yang tidak menonton sama sekali.
Studi ini melibatkan 501 responden wanita berusia 20 sampai 35 tahun. Para peneliti menanyakan mengenai informasi makanan baru dan seberapa sering mereka memasaknya. Para responden juga diminta untuk melaporkan mengenai tinggi dan berat badan mereka sendiri.
Peserta yang gemar menonton program memasak dan mempraktikannya mengalami pertambahan berat badan rata-rata 4,5 kilogram, dengan BMI yang sangat tinggi, jika dibandingkan dengan mereka yang mengaku mendapatkan informasi mengenai makanan dari sumber lain, seperti dari teman, majalah, dan kelas memasak.
"Program kuliner di TV seharusnya hanya dijadikan tontonan saja, jangan terburu-buru untuk mempraktikannya," kata Lizzy Pope, Asisten Profesor di University of Vermont.
Mengkombinasi makanan dengan TV bukan satu-satunya kebiasaan yang membahayakan. Penelitian ini juga menemukan hubungan antara BMI yang lebih tinggi dengan wanita yang gemar mencari informasi tentang makanan melalui media sosial.
"Bisa jadi dengan melihat foto makanan yang 'sempurna,' seperti makanan enak yang di-posting oleh teman Anda di Facebook, Twitter atau Instagram membuat kita berpendapat pola makan yang tidak sehat adalah suatu hal yang normal," kata Pope.
sumber kompas
No comments:
Post a Comment